Imam Hartono Bangun
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
[email protected]
Pendahuluan
Padang rumput, yang mencakup sekitar 40,5% daratan Bumi, memiliki peran integral dalam menyediakan fungsi ekologi dan layanan ekosistem yang esensial. Faktor utama yang memengaruhi dinamika padang rumput adalah intensitas curah hujan, yang telah terbukti berdampak pada pelepasan karbon tanah.
Metodologi Penelitian
Penelitian terbaru dilakukan dengan menguji 54 tanah monoliths yang berasal dari tiga tipe padang rumput temperatik, yakni padang rumput gurun, padang rumput khas, dan padang rumput. Pengujian dilakukan sepanjang gradien intensitas curah hujan, melihat respons tanah terhadap kondisi penurunan dan peningkatan curah hujan.
Temuan Penelitian
- Dampak Penurunan Curah Hujan:
- Terjadi penurunan signifikan dalam keragaman bakteri dan jamur pada monolit tanah.
- Melemahnya multifungsionalitas ekosistem terutama terlihat di padang rumput gurun dan khas.
- Protista berperan dalam mengubah multifungsionalitas ekosistem melalui pengaruh tidak langsung pada kompleksitas jaringan mikroba.
2. Dampak Peningkatan Curah Hujan:
- Peningkatan curah hujan memiliki dampak yang relatif kecil terhadap komunitas mikroba tanah.
Kesimpulan
Secara umum, keragaman bakteri dan jamur di dalam tanah memainkan peran krusial dalam menjaga multifungsionalitas ekosistem, terutama dalam menghadapi stres kekeringan. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana variasi intensitas hujan mempengaruhi produktivitas padang rumput dan keseimbangan mikrobioma tanah. Informasi ini dapat membantu dalam pengelolaan yang lebih baik untuk menjaga keseimbangan ekosistem padang rumput dalam menghadapi perubahan iklim dan perubahan lingkungan lainnya.
Daftar Pustaka
Zhai, C., Han, L., Xiong, C., Ge, A., Yue, X., Li, Y., … & Wan, S. (2024). Soil microbial diversity and network complexity drive the ecosystem multifunctionality of temperate grasslands under changing precipitation. Science of The Total Environment, 906, 167217.