Berita Terbaru

Imam – Studi terbaru oleh Han et al. (2024) menyoroti bahwa praktik pengelolaan lahan memengaruhi variasi nitrogen organik tanah, dengan dekomposisi materi organik dan ekskreta hewan memainkan peran kunci. Temuan ini menegaskan bahwa penggembalaan yang moderat dapat meningkatkan kandungan nitrogen tanah dan mengurangi risiko degradasi, sementara optimisasi produksi pertanian-peternakan dapat mendukung pembangunan agroekosistem yang berkelanjutan.

Imam – Kajian terbaru oleh Dang & Morrissey (2024) menyoroti hubungan antara keanekaragaman mikroba tanah dan Efisiensi Penggunaan Karbon (CUE). Temuan mereka menegaskan bahwa komunitas mikroba yang lebih beragam memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam mengubah karbon organik menjadi biomassa, menyoroti pentingnya pengelolaan keanekaragaman mikroba untuk meningkatkan penyimpanan karbon tanah.

Andri – Cacing tanah berperan sebagai bioindikator kesuburan tanah karena aktivitasnya dalam dekomposisi bahan organik dan meningkatkan ketersediaan nutrisi, serta sensitif terhadap perubahan lingkungan. Paparan pestisida, logam berat, dan pupuk anorganik dapat memengaruhi populasi dan biomassa cacing tanah, sementara pupuk organik cenderung memberikan manfaat dengan toksisitas yang bervariasi. Pengukuran kepadatan dan biomassa cacing tanah dapat memberikan informasi penting tentang kondisi tanah dan tingkat polusi, mendukung manajemen tanah yang berkelanjutan.