Tahun 1921-1945: Masa Awal dan Pendudukan Jepang
Soeharto, bernama lengkap Soeharto Soebandrio, lahir pada 8 Juni 1921 di Kemusuk, Yogyakarta, Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Ia berasal dari keluarga petani yang sederhana. Selama pendudukan Jepang, Soeharto terlibat dalam pelatihan militer dan melayani sebagai anggota pemuda Jepang.
Tahun 1945-1950: Kemerdekaan dan Angkatan Darat
Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 1945, Soeharto bergabung dengan Angkatan Darat Indonesia dan berpartisipasi dalam Perang Kemerdekaan melawan tentara Belanda. Pada awal 1950-an, ia terlibat dalam operasi militer di Sulawesi.
Tahun 1950-1965: Karir Militer
Soeharto terus naik pangkat dalam Angkatan Darat dan terlibat dalam kampanye penumpasan pemberontakan di berbagai daerah. Ia juga memainkan peran penting dalam penumpasan pemberontakan DI/TII di Jawa Barat.
Tahun 1965: G30S/PKI dan Kudeta
Pada tahun 1965, peristiwa Gerakan 30 September (G30S) terjadi, yang melibatkan anggota militer yang terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Soeharto memainkan peran penting dalam mengambil alih kendali dan menumpas gerakan tersebut. Ia kemudian naik ke posisi kekuasaan dan menjadi Panglima Angkatan Darat.
Tahun 1966-1998: Kepemimpinan Presiden Indonesia
Pada tahun 1967, Soeharto mengambil alih jabatan Presiden Indonesia setelah mendorong Presiden Sukarno untuk mengundurkan diri. Kepemimpinannya ditandai dengan kebijakan “Orde Baru,” yang mengedepankan stabilitas politik dan pembangunan ekonomi.
Selama masa pemerintahannya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan. Soeharto juga dikenal dengan pembangunan infrastruktur, program transmigrasi, dan peningkatan produksi pangan. Namun, rezim Soeharto juga dikeluhkan karena pelanggaran hak asasi manusia, korupsi, dan otoritarianisme.
Tahun 1998: Reformasi dan Pengunduran Diri
Pada tahun 1998, tekanan dari demonstrasi mahasiswa dan masyarakat menyebabkan Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan presiden pada 21 Mei 1998. Hal ini ditindaklanjuti oleh masa reformasi politik dan ekonomi di Indonesia.
Masa Setelah Pengunduran Diri dan Wafat
Setelah pengunduran diri, Soeharto tinggal di Jakarta dan jarang muncul di publik. Ia wafat pada 27 Januari 2008 karena gagal ginjal dan komplikasi kesehatan lainnya.
Soeharto adalah tokoh kontroversial dalam sejarah Indonesia. Meskipun berhasil membawa stabilitas dan pembangunan ekonomi, pemerintahannya juga dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi. Warisannya dalam pembangunan ekonomi tetap menjadi topik perdebatan dan refleksi bagi masyarakat Indonesia.