Imam Hartono Bangun
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
[email protected]
Padang rumput, sering diabaikan dalam diskusi tentang perubahan iklim dan keanekaragaman hayati, memainkan peran kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem planet kita. Padang rumput, yang sering terlihat sederhana, sebenarnya adalah kekuatan besar dalam menyimpan sekitar sepertiga dari stok karbon terestrial global. Selain itu, mereka juga berperan sebagai tempat penyimpanan karbon dalam tanah yang penting, menjadikannya elemen integral dalam perjuangan melawan perubahan iklim.
Tumbuhnya bukti ilmiah yang semakin banyak menyoroti hubungan yang rumit antara keanekaragaman tumbuhan dan penyimpanan karbon organik tanah (SOC). Telah ditemukan bahwa keanekaragaman tumbuhan meningkatkan penyimpanan SOC melalui berbagai mekanisme, terutama dengan meningkatkan masukan karbon ke biomasa di bawah tanah. Ini terjadi melalui pelepasan seresah dan pelepasan eksudat akar, yang berfungsi sebagai sumber organik penting bagi tanah.
Namun, cerita ini tidak berhenti di situ. Keanekaragaman tumbuhan tidak hanya berhenti pada peningkatan masukan karbon; ini juga merawat akumulasi nekromassa mikrobial dalam fraksi mineral organik tanah (MAOM). Nekromassa mikrobial ini pada dasarnya berfungsi sebagai reservoir karbon, mengunci karbon dioksida atmosferik dan membantu dalam perjuangan melawan pemanasan global.
Memahami distribusi karbon organik dalam tanah adalah hal yang penting. Ini bukanlah campuran homogen; sebaliknya, dibagi menjadi fraksi materi organik partikulat (POM) dan MAOM. Menariknya, hanya sebagian kecil, sekitar 1 hingga 2%, yang ada sebagai materi organik terlarut. Pembentukan POM terjadi melalui modifikasi mikrobial di luar organisme (ex vivo), sementara pembentukan MAOM terkait dengan transformasi mikrobial di dalam organisme (in vivo). Diferensiasi ini mendasar untuk memahami dinamika penyimpanan karbon di padang rumput.
Perubahan iklim, isu global yang terus meningkat, mempengaruhi penyimpanan SOC melalui jalur tumbuhan dan mikrobial. Saat suhu meningkat dan pola cuaca berubah, padang rumput menghadapi peluang dan tantangan. Perubahan dalam suhu dan curah hujan dapat secara signifikan memengaruhi laju penyimpanan karbon dalam ekosistem ini, menjadikan pelestarian padang rumput elemen penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Namun, bukan hanya perubahan iklim yang memengaruhi penyimpanan karbon di padang rumput. Penggembalaan dan kebakaran, sering menjadi komponen penting dari ekosistem padang rumput, juga berperan besar. Mereka memengaruhi penyimpanan SOC melalui interaksi kompleks antara masukan karbon dari limbah tumbuhan dan hewan, pemadatan tanah, bioturbasi tanah (campuran tanah oleh organisme), dan transformasi mikrobial in vivo. Memahami dinamika ini dapat membantu kita mengelola padang rumput dengan lebih baik untuk meningkatkan potensi penyimpanan karbon mereka sambil menjaga kebutuhan ekologis.
Sebagai kesimpulan, padang rumput bukan hanya tanah luas yang hijau, tetapi ekosistem yang rumit yang penting untuk siklus karbon global. Dengan mempromosikan keanekaragaman tumbuhan dan memahami mekanisme kompleks yang berperan dalam ekosistem ini, kita dapat memanfaatkan potensi luar biasa mereka untuk menyimpan karbon dan berkontribusi pada planet yang berkelanjutan dan seimbang. Padang rumput, sungguh, layak mendapat perhatian lebih dalam upaya kita untuk melawan perubahan iklim dan menjaga keanekaragaman hayati.
Daftar Pustaka
Bai, Y., & Cotrufo, M. F. (2022). Grassland soil carbon sequestration: Current understanding, challenges, and solutions. Science, 377(6606), 603-608.