Imam Hartono Bangun
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
[email protected]
Dalam sistem tanaman, fitohormon memegang peran krusial dalam menanggapi tantangan stres. Mereka berfungsi sebagai regulator pertumbuhan yang mengarahkan respons tanaman terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Mari kita lihat lebih rinci peran masing-masing fitohormon utama dan bagaimana mereka bekerja dalam mengatasi stres:
CYTOKININS (CK)
Fitohormon ini mengatur pembelahan sel, berperan sebagai motor pertumbuhan. Dengan meningkatkan pembelahan sel, CK membantu tanaman untuk pulih dari tekanan lingkungan dan memulai proses regenerasi.
AUXIN (IAA)
Sebagai regulator pertumbuhan utama, IAA bertanggung jawab atas elongasi sel. Ini memengaruhi proses seperti dominansi apikal, pembentukan akar lateral, dan tropisme. Selama stres, IAA membantu tanaman untuk menyesuaikan bentuk dan ukurannya.
GIBBERELLIN (GA)
Fitohormon ini memainkan peran kunci dalam perpanjangan batang, pertumbuhan akar, dan pengaturan proses fisiologis penting lainnya. GA membantu tanaman untuk tumbuh dengan cepat dan efisien, bahkan di bawah tekanan stres.
ETILEN (ETH)
Etilen memediasi berbagai respons tanaman terhadap stres, termasuk pengaturan pematangan buah, proses perkecambahan biji, dan respons umum terhadap kondisi lingkungan yang merugikan.
ABSCISIC ACID (ABA)
Fitohormon ini terlibat dalam regulasi penutupan stomata, mengarahkan tanaman untuk mengurangi transpirasi air selama kondisi kering. ABA juga berperan dalam penundaan pertumbuhan dan penuaan daun.
ASAM JASMONAT (JA)
JA memainkan peran penting dalam pertahanan tanaman terhadap serangan herbivor dan patogen. Selama stres, produksi JA meningkat untuk mengaktifkan respons pertahanan.
BRASSINOSTEROIDS (BRs)
Fitohormon ini terlibat dalam pengaturan pertumbuhan sel dan elongasi pada batang dan akar. BRs membantu tanaman untuk tetap tumbuh dan berkembang optimal bahkan di bawah tekanan lingkungan.
STRIGOLACTONES (SLs)
SLs terlibat dalam pengaturan percabangan, mempengaruhi pertumbuhan akar, dan berperan dalam interaksi tanaman-mikroba. Selama stres, SLs dapat mengarahkan tanaman untuk merespons lebih baik terhadap perubahan lingkungan.
Secara keseluruhan, fitohormon membentuk jaringan kompleks respons yang membantu tanaman bertahan dan beradaptasi di bawah stres. Keseimbangan yang tepat antara fitohormon menjadi kunci keberhasilan tanaman dalam menghadapi tantangan lingkungan. Kesadaran akan peran masing-masing fitohormon memungkinkan kita untuk mengembangkan strategi yang lebih cerdas dalam budidaya tanaman dan menjaga keberlanjutan ekosistem pertanian.
Daftar Pustaka
Al-Deeb, T., Abo Gamar, M., El-Assi, N., Al-Debei, H., Al-Sayaydeh, R., & Al-Abdallat, A. M. (2022). Stress-inducible overexpression of SlDDF2 gene improves tolerance against multiple abiotic stresses in tomato plant. Horticulturae, 8(3), 230.