Yosua Siahaan
Mahasiswa Magister Sains Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor
[email protected]
AGRIBISNIS adalah cara atau paradigma baru melihat pertanian. Paradigma baru itu sesuai dengan perkembangan perekonomian bangsa-bangsa di dunia
Dahulu pertanian itu hanya dilihat sebagai usaha bercocok tanam, memelihara ternak, atau memelihara ikan dalam arti luas. Bila ada orang yang mengatakan pertanian, dalam bayangan kita adalah pak tani dengan caping dan pacul. Pekerjaannya memacul sawah dan menggembala kerbau atau sapi. Itulah pertanian dan memang begitulah pertanian. Hasil usahanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, bila ada sisa baru dijual ke pasar.
Pertanian sekarang termasuk di Indonesia sudah mengalami banyak perubahan. Pertanian tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan petani dan keluarganya, tapi pertanian sudah berusaha untuk mengisi pasar. Petani sudah tidak mengetahui siapa yang mengonsumsi hasil dari usahataninya. Misalnya petani sawit atau karet di Sumatera yang produksinya diekspor, berarti produknya akan dikonsumsi masyarakat di belahan dunia lain. Selain itu, petani sekarang sudah membutuhkan benih unggul, pupuk, pestisida, dan traktor yang tidak dihasilkan sendiri. Petani sudah terintegrasi dengan pasar dari input dan output-nya.
Pertanian juga membutuhkan pembiayaan dari jasa perbankan, penemuan baru untuk peningkatan kualitas dari jasa penelitian, dan SDM berkualitas dari dunia pendidikan. Jadi, pertanian bukan lagi way of life, tapi pertanian sudah merupakan bisnis, farming is business. Jadi petani sekalipun masih menggunakan caping adalah businessman atau pengusaha.
Evolusi Pemikiran dari Pertanian ke Sistem dan Usaha Agribisnis
a. Mosherianomics (Mosher)
On-farm as business :
Menurut Mosher pertanian adalah suatu bentuk produksi yang khas yang didasarkan pada proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Petani mengelola dan merangsang pertumbuhan tanaman dalam suatu usaha tani, dimana kegiatan produksi merupakan bisnis, sehingga pengeluaran dan pendapatan sangat penting artinya. Dalam hal ini Mosher hanya menekankan agribisnis hanya pada sebuah sistem yang bekerja pada onfarm saja tanpa diikuti dengan kemungkinan subsistem lain di dalamnya.
b. Harvardnomics (Davis and Goldberg 1955)
Agribusiness = Upstream + On-farm + Downstream :
“Agribusiness is the sum total of all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies; production operations on the farm; and the storage, processing, and distribution of farm commodities and items made from them” John Davis menjelaskan di masa itu agribisnis merupakan sebuah sistem yang lebih besar antara subsistem hulu, on-farm, dan hilir. Dimana pertanian berbasis “Agribusiness is the sum total of all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies; production operations on the farm; and the storage, processing, and distribution of farm commodities and items made from them” John Davis menjelaskan di masa itu agribisnis merupakan sebuah sistem yang lebih besar antara subsistem hulu, on-farm, dan hilir. Dimana pertanian berbasis
perusahaan atau pertanian skala besar bertujuan untuk merevolusi sektor pertanian, mengurangi ketergantungan pada kekuasaan dan politik negara. Mereka menjelaskan dalam buku bahwa perusahaan (usahatani) yang terintegrasi secara vertikal dalam rantai nilai pertanian memiliki kemampuan untuk mengendalikan harga dan di mana mereka didistribusikan.
c. IPBnomics/Bungaranomics (Ekonomi Makro/Development)
Pertanian (on-farm) hanyalah salah satu subsistem dari sistem yang lebih besar, yakni sistem agribisnis. Sedangkan sistem agribisnis mencakup empat hal. Pertama, industri hulu pertanian yang disebut juga agribisnis hulu atau up stream agribusiness, yakni industri-industri yang menghasilkan sarana produksi (input) pertanian seperti industri agro-kimia (pupuk, pestisida, obat-obat hewan), industri agro-otomotif (alat dan mesin pertanian, alat dan mesin pengolahan hasil pertanian), dan industri pembibitan/perbenihan tanaman/hewan. Kedua, pertanian dalam arti luas yang disebut juga on farm agribisnis, yaitu pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Ketiga, industri hilir pertanian yang disebut juga agribisnis hilir atau down stream agribusiness, yakni kegiatan industri yang mengolah hasil pertanian menjadi produk olahan, baik produk antara maupun produk akhir. Dan keempat, jasa penunjang agribisnis, yakni perdagangan, perbankan, pendidikan, dan lainnya. Untuk itu perlu adanya integrasi yang kuat antara satu sama lain subsistem dalam sistem agribisnis.