Imam Hartono Bangun
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
[email protected]
Pendahuluan:
Upaya kita dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, pendekatan alami semakin menjadi perhatian utama. Salah satu strategi yang menarik adalah phytoremediation, pendekatan berbasis tanaman yang melibatkan penggunaan tanaman untuk mengekstrak dan menghilangkan polutan elemen atau mengurangi bioavailabilitasnya dalam tanah.
Phytoremediation: Pemulihan Lingkungan yang Ramah Lingkungan
Phytoremediation dianggap sebagai cara yang hemat biaya dan ramah lingkungan untuk merehabilitasi tanah dan air tanah yang terkontaminasi oleh logam berat dan senyawa organik beracun.
Strategi Phytoremediation: Menggabungkan Modalitas yang Berbeda
Strategi phytoremediation mencakup berbagai modalitas, tergantung pada sifat kimia dan properti kontaminan serta karakteristik tanaman.
Phytodegradation:
Kontaminan organik dirombak atau dimineralisasi di dalam sel tanaman oleh enzim khusus.
Phytostabilization:
Kontaminan organik atau anorganik diinkorporasi ke dalam lignin dinding sel akar atau ke dalam humus.
Phytovolatilization:
Proses berbasis penyerapan logam tertentu oleh akar, konversi menjadi bentuk non-toksik, dan pelepasan ke atmosfer.
Phytoextraction:
Penyerapan kontaminan oleh akar yang diikuti oleh translokasi dan akumulasi di bagian udara. Biasanya diterapkan pada logam-logam (Cd, Ni, Cu, Zn, Pb) tetapi juga dapat melibatkan unsur lain (Se, As) dan senyawa organik.
Phytofiltration:
Penyerapan, konsentrasi, dan/atau presipitasi kontaminan (terutama logam berat atau unsur radioaktif) dari medium berair melalui sistem akar atau organ terendam lainnya.
Rhizodegradation:
Degradasi kontaminan di rizosfer (area tanah di sekitar akar tanaman) melalui aktivitas mikroba yang ditingkatkan oleh keberadaan akar tanaman.
Kesimpulan:
Dengan semakin meningkatnya kekhawatiran terhadap pencemaran lingkungan, phytoremediation muncul sebagai solusi alamiah yang menjanjikan. Dengan memanfaatkan kekuatan tanaman dan kerjasama mereka dengan mikroorganisme tanah, kita dapat mencapai pemulihan lingkungan yang berkelanjutan dan membangun fondasi yang lebih kuat untuk masa depan yang lebih hijau.
Daftar Pustaka
Favas, P. J., Pratas, J., Varun, M., D’Souza, R., & Paul, M. S. (2014). Phytoremediation of soils contaminated with metals and metalloids at mining areas: potential of native flora. Environmental risk assessment of soil contamination, 3, 485-516.