Putri Setia Ningrum
[email protected]
Sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi besar dalam pembangunan suatu negara. Hal tersebut disebabkan sektor ini menyediakan bahan mentah, bahan makanan, dan faktor penunjang untuk eksplorasi sektor industri, sektor ini menyerap tenaga kerja yang besar dan berkontribusi membentuk struktur pemodalan dan sumber devisa. Usaha pada bidang pertanian dibedakan menjadi kegiatan on farm dan off farm.
Kegiatan on farm merupakan pendapatan yang dihasilkan dari usahatani pada lahan kering atau basah, atau dalam artian lain sebagai kegiatan budidaya sekaligus penjualan produk seperti tanaman pangan, hortikultura, kehutanan, perkebunan, usaha ternak dan perikanan. Sementara itu, kegiatan off farm merupakan pendapatan yang didapatkan melalui subsistem hulu, hilir dan penunjang. Subsistem hulu menyediakan sarana produksi seperti bibit, pupuk, mesin/peralatan, dan pestisida. Subsistem hilir mengolah bahan baku hasil pertanian menjadi produk olahan antara dan produk akhir. Subsistem penunjang menyediakan jasa agribisnis seperti transportasi, lembaga keuangan atau perdagangan.
Proses yang terjadi setelah pasca panen pada kegiatan off farm disebut juga agroindustri. Agroindustri merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan dengan cara mengolah bahan baku hasil pertanian menjadi produk setengah jadi atau produk jadi. Tujuan dari proses tersebut adalah untuk meningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian yang awalnya dijual dengan harga murah menjadi lebih berharga. Agroindustri dapat menciptakan nilai tambah yang semakin besar sesuai dengan strategi dan kebijakan operasional.
Pengembangan agroindustri adalah upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan tujuan menarik industri baru sektor pertanian muncul, menciptakan lapangan kerja, mewujudkan sektor pertanian unggul dan tangguh, serta meningkatkan pendapatan devisa. Pada tahun 2019, jumlah tenaga kerja sektor industri mengalami kenaikan mencapai 18,23 juta orang pada sektor industri makanan, pakaian jadi, serta industru kayu. Peluang perkembangan sektor agroindustri sangat tinggi karena Indonesia memiliki bahan baku dan tenaga kerja melimpah. Selain itu, pada konsumsi pangan olahan terdapat indikasi peningkatan sehingga hasil olahan agroindustri dapat dan mampu memenuhi permintaan dalam negeri, substitusi impor maupun ekspor.
Daftar Pustaka
Suwandi, A., Daulay, N., Imnur, R. H. I., Lubis, S. P. Z. L., Siregar, S. N. S., Pranata, S., & Wulandari, S. (2022). Peranan dan Kendala Pengembangan Agroindustri di Indonesia. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(10), 3185-3192.
Yuminarti, U. (2023). Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Papua. UNIPA.