Imam Hartono Bangun
Nusantara Green Ecosystem
Perubahan penggunaan lahan telah menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi kerusakan lingkungan di berbagai belahan dunia. Peningkatan deforestasi, urbanisasi, dan perubahan hutan menjadi lahan pertanian menyebabkan perubahan signifikan dalam struktur dan fungsi ekosistem. Selain itu, aktivitas manusia yang meningkat dalam bentuk pertanian intensif dan penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan telah mengakibatkan degradasi tanah yang signifikan, termasuk penurunan kadar hara penting seperti nitrogen organik tanah.
Perubahan penggunaan lahan dan tutupan lahan merupakan salah satu faktor penyebab dari perubahan agroekosistem yang secara langsung menyebabkan dampak signifikan pada lingkungan dan ekonomi. Tanaman yang berbeda dan praktik manajemen lahan yang beragam mempengaruhi kuantitas dan kualitas nitrogen tanah, terutama dalam bentuk mineralnya.
Untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika nitrogen organik tanah (SON) terhadap perubahan lingkungan di bawah berbagai praktik pengelolaan, penelitian terbaru oleh Han et al. 2024 berfokus pada analisis tingkat SON dan komposisi isotop nitrogen stabil mereka di lahan pertanian, padang rumput gembalaan, dan hutan sekunder.
Temuan Penelitian
Pertama, dekomposisi bahan organik diketahui mengendalikan variasi SON. Hal ini menunjukkan bahwa siklus dekomposisi bahan organik dalam tanah memiliki peran utama dalam mengatur ketersediaan nitrogen organik.
Kedua, tingkat isotop nitrogen stabil terkait erat dengan vegetasi yang menutupi tanah, yang mengindikasikan bahwa jenis vegetasi dapat mempengaruhi sumber nitrogen organik dalam tanah.
Ketiga, perubahan dalam transformasi SON ternyata dipengaruhi oleh aktivitas mikroorganisme. Hal ini menyoroti peran penting mikroorganisme dalam mengubah komposisi nitrogen tanah dari bentuk satu ke bentuk lainnya.
Keempat, ekskreta kambing yang mengandung SON yang diperkaya dengan 15N ditemukan berdampak pada akumulasi isotop N stabil di padang rumput gembalaan. Ini menunjukkan bahwa aktivitas hewan ternak dapat mempengaruhi karakteristik nitrogen tanah secara signifikan.
Terakhir, studi menunjukkan bahwa budidaya jangka panjang mengkonsumsi SON, sementara gembalaan yang moderat secara signifikan meningkatkan kandungan nitrogen tanah dan mengurangi risiko degradasi tanah.
Kesimpulan
Dari temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa praktik manajemen lahan yang berbeda memiliki dampak yang signifikan pada ketersediaan dan komposisi nitrogen tanah. Optimasi praktik pertanian dan penggembalaan dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesehatan tanah dan keberlanjutan agroekosistem. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan interaksi kompleks antara tanaman, hewan, dan mikroorganisme dalam merancang strategi pengelolaan lahan yang berkelanjutan.
Daftar Pustaka
Han, R., Zhang, Q., & Xu, Z. (2024). Soil organic nitrogen variation shaped by diverse agroecosystems in a typical karst area: evidence from isotopic geochemistry. PeerJ, 12, e17221.