Imam Hartono Bangun
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
[email protected]
Aquaponik adalah sistem budidaya yang menggabungkan akuakultur (budidaya ikan) dengan hidroponik (budidaya tanaman tanpa tanah). Dalam sistem ini, kotoran ikan diolah menjadi nutrisi bagi tanaman, sementara tanaman membantu menyaring dan membersihkan air untuk ikan. Ikan lele adalah salah satu jenis ikan yang populer digunakan dalam sistem aquaponik karena mudah dirawat dan tumbuh cepat. Berikut langkah-langkah membuat sistem aquaponik dengan ikan lele:
1. Persiapan Alat dan Bahan:
- Kolam atau tangki untuk ikan lele.
- Rak atau wadah untuk tanaman.
- Media tanam seperti batu kerikil, hidroton, atau batu zeolit.
- Ikan lele bibit.
- Pompa air dan filter.
- Selang dan konektor.
- Tanaman yang sesuai untuk hidroponik, misalnya selada, kangkung, atau mint.
2. Persiapan Kolam atau Tangki Ikan:
- Siapkan tangki atau kolam dengan ukuran yang sesuai. Untuk pemula, tangki berukuran 500 liter dapat menjadi pilihan yang baik.
- Isi tangki dengan air bersih.
- Pasang pompa dan filter. Ini akan membantu sirkulasi dan penyaringan air.
3. Penyiapan Area Tanaman:
- Atur rak atau wadah tanaman di atas atau di samping kolam ikan. Pastikan bahwa air dari kolam dapat dipompa ke area ini dan kembali lagi ke kolam dengan gravitasi atau pompa lainnya.
- Isi wadah atau rak dengan media tanam yang telah dipilih.
4. Penghubungan Sistem:
- Pasang selang dari pompa di kolam ikan menuju rak tanaman. Pastikan air mengalir dengan baik dan meresap ke media tanam.
- Siapkan sistem drainase agar air yang sudah melewati area tanaman bisa kembali ke kolam ikan.
5. Penanaman dan Penebaran Ikan:
- Tanam bibit tanaman ke dalam media tanam yang telah disiapkan.
- Setelah sistem stabil (biasanya beberapa hari setelah setup), masukkan bibit ikan lele ke dalam kolam.
6. Pemeliharaan:
- Pantau pH air secara reguler. pH yang ideal untuk sistem aquaponik berkisar antara 6,5-7,5.
- Berikan pakan pada ikan lele sesuai kebutuhan.
- Pantau pertumbuhan tanaman dan pastikan mendapatkan nutrisi yang cukup.
- Pastikan pompa dan filter berfungsi dengan baik untuk menjaga kualitas air.
Untuk memberikan perhitungan biaya pembuatan dan keuntungan penjualan aquaponik dengan ikan lele, kita harus menentukan beberapa variabel dan asumsi, seperti biaya peralatan, harga bibit ikan dan tanaman, harga pakan, dan harga jual produk. Berikut ini contoh kasar dari perhitungan tersebut:
Biaya Pembuatan:
- Tangki ikan lele: IDR 1.500.000
- Pompa air dan filter: IDR 500.000
- Rak dan wadah tanaman: IDR 750.000
- Media tanam (hidroton): IDR 250.000
- Selang dan konektor: IDR 150.000
- Bibit ikan lele (100 ekor): IDR 200.000
- Bibit tanaman (misalnya selada, 100 pot): IDR 100.000
- Pakan ikan lele (untuk 3 bulan): IDR 300.000 Total Biaya Pembuatan: IDR 3.750.000
Penghasilan dari Penjualan:
- Penjualan ikan lele (setelah 3 bulan, dengan asumsi 80% bertahan hidup dan berat rata-rata 500g per ekor):
- 80 ekor x 500g = 40 kg
- Harga jual ikan lele: IDR 25.000/kg
- Total: IDR 1.000.000
- Penjualan tanaman (misalnya selada, dengan asumsi 90% berhasil panen):
- 90 pot x IDR 10.000/pot = IDR 900.000 Total Penghasilan: IDR 1.900.000
Keuntungan:
Keuntungan = Total Penghasilan – Total Biaya Pembuatan
Keuntungan = IDR 1.900.000 – IDR 3.750.000
Keuntungan = -IDR 1.850.000
Dalam contoh di atas, dalam 3 bulan pertama Anda mengalami kerugian sebesar IDR 1.850.000. Namun, perlu diingat bahwa sebagian besar biaya di muka adalah investasi awal untuk peralatan yang bisa bertahan lama. Untuk siklus berikutnya, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya untuk bibit ikan, tanaman, dan pakan, yang tentunya akan mengurangi total biaya produksi dan meningkatkan potensi keuntungan.
Selain itu, efisiensi, perawatan yang baik, dan strategi pemasaran yang efektif juga dapat meningkatkan potensi keuntungan.