Browsing: Mikrobiologi

Imam – Kajian terbaru oleh Dang & Morrissey (2024) menyoroti hubungan antara keanekaragaman mikroba tanah dan Efisiensi Penggunaan Karbon (CUE). Temuan mereka menegaskan bahwa komunitas mikroba yang lebih beragam memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam mengubah karbon organik menjadi biomassa, menyoroti pentingnya pengelolaan keanekaragaman mikroba untuk meningkatkan penyimpanan karbon tanah.

Andri – Cacing tanah berperan sebagai bioindikator kesuburan tanah karena aktivitasnya dalam dekomposisi bahan organik dan meningkatkan ketersediaan nutrisi, serta sensitif terhadap perubahan lingkungan. Paparan pestisida, logam berat, dan pupuk anorganik dapat memengaruhi populasi dan biomassa cacing tanah, sementara pupuk organik cenderung memberikan manfaat dengan toksisitas yang bervariasi. Pengukuran kepadatan dan biomassa cacing tanah dapat memberikan informasi penting tentang kondisi tanah dan tingkat polusi, mendukung manajemen tanah yang berkelanjutan.

Imam – Interaksi nematoda dengan tanaman seringkali dijelaskan dari sisi negatifnya dengan fokus pada nematoda parasit tanaman yang merugikan, namun peran nematoda non-parasitik bebas (FLNs) juga penting meskipun pengetahuan tentangnya masih terbatas. Penelitian terbaru menyoroti dampak negatif PPNs pada pertumbuhan tanaman serta manfaat FLNs dalam mempromosikan pertumbuhan tanaman dan menginduksi resistensi sistemik, menggarisbawahi perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan manajemen populasi nematoda dalam mendukung kinerja tanaman secara holistik.

Andri – Cacing tanah, yang sebagian besar hermafrodit, bereproduksi dengan fertilisasi silang atau partenogenesis. Proses perkembangbiakan melibatkan pertemuan dan transfer sperma antara cacing, diikuti oleh pembentukan kepompong yang mengandung ovum, spermatozoa, dan cairan albumin bergizi.

Andri – Cacing epigeik, meskipun hanya menyumbang 5% dari total biomassa cacing tanah, memainkan peran vital dalam daur ulang bahan organik, meningkatkan kesuburan tanah, dan menyediakan makanan bagi ekosistem, meskipun hidup mereka singkat dan rentan terhadap berbagai predator seperti burung, mamalia, dan serangga. Meskipun kecil dan tak terlihat, semangat mereka dalam menjaga keseimbangan ekosistem menjadikan mereka pahlawan tanah yang tak ternilai.

Andri – Vermiremediasi, menggunakan cacing tanah untuk mengurangi pencemaran logam berat seperti kadmium pada tanah gambut, menawarkan solusi inovatif dan ramah lingkungan yang telah terbukti efektif dalam menurunkan konsentrasi Cd hingga 40% dalam waktu 60 hari, meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi spesies cacing tanah yang paling efisien dan memahami dampak jangka panjangnya terhadap ekosistem gambut secara keseluruhan.