Andri Abdi
Mahasiswa Magister Agroteknologi Universitas Sumatera Utara
[email protected]
Tanah gambut, ekosistem berharga yang menyimpan karbon dalam jumlah besar, kini menghadapi ancaman serius: pencemaran logam berat Kadmium Cd. Kontaminasi Cd pada gambut seringkali berasal dari aktivitas manusia seperti pembuangan limbah industri, penggunaan pupuk tertentu, dan kebakaran lahan gambut. Akibatnya, Cd terakumulasi di jaringan tanaman yang tumbuh di atasnya, dan kemudian dapat masuk ke dalam rantai makanan, menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia dan satwa liar.
Menyadari bahaya tersebut, para peneliti kini melirik vermiremediasi, teknik bioremediasi yang memanfaatkan cacing tanah, sebagai solusi yang inovatif dan ramah lingkungan. Cacing tanah, seperti Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus, memiliki kemampuan luar biasa untuk mencernakan tanah dan menyerap berbagai macam polutan, termasuk Cd. Dalam usus cacing tanah, Cd diikat pada dinding sel atau dibentuk menjadi kompleks yang kurang beracun. Setelah itu, Cd dikeluarkan bersama feses cacing tanah, yang dikenal sebagai kascing. Kascing ini tidak hanya membantu memperbaiki struktur tanah gambut, tetapi juga mengurangi ketersediaan Cd yang dapat diserap tanaman.
Efektivitas vermiremediasi dalam mengurangi Cd pada tanah gambut telah dibuktikan oleh berbagai penelitian. Studi menunjukkan bahwa cacing tanah mampu menurunkan konsentrasi Cd hingga 40% dalam waktu 60 hari. Keberhasilan ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis dan jumlah cacing tanah yang digunakan, lama waktu remediasi, serta kondisi awal tanah gambut itu sendiri. Para peneliti kini tengah mengoptimalkan teknik vermiremediasi dengan menyesuaikan faktor-faktor tersebut dan mengeksplorasi penggunaan bahan organik tertentu untuk mempercepat proses detoksifikasi Cd.
Selain ramah lingkungan dan hemat biaya, vermiremediasi menawarkan beberapa keunggulan lain. Teknik ini mudah diterapkan, tidak memerlukan peralatan khusus, dan dapat diintegrasikan dengan pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan. Vermiremediasi juga berpotensi menciptakan produk sampingan yang bermanfaat, seperti kascing yang kaya nutrisi dan dapat digunakan sebagai pupuk organik.
Namun, penerapan vermiremediasi dalam skala besar masih memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Para ilmuwan perlu mengidentifikasi spesies cacing tanah yang paling efisien dalam mereduksi Cd di berbagai jenis tanah gambut. Selain itu, diperlukan kajian mengenai dampak jangka panjang vermiremediasi terhadap kesehatan ekosistem gambut secara keseluruhan.
Dengan terus berinovasi dan melakukan penelitian yang komprehensif, vermiremediasi berpeluang menjadi solusi tepat guna dalam menanggulangi pencemaran Cd pada tanah gambut. Melalui penerapan teknik ini, kita dapat melindungi ekosistem gambut yang berharga, menjaga kesehatan masyarakat, dan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan.
Daftar Pustaka
Ovianka, G., Fitrianingsih, Y., & Sulastri, A. Reduksi Pencemar Cadmium (Cd) Pada Tanah Gambut Di Sekitar Tpa Menggunakan Vermiremediasi. JURLIS: Jurnal Rekayasa Lingkungan Tropis Teknik Lingkungan Universitas Tanjungpura, 2(1), 61-70.